Review Komik Justice League: Gods and Monsters (2015)

Dan ini dia, review terakhir seputar tema Justice League: Gods and Monsters. Yang ini adalah komik mini serinya, yang dirilis sebelum film animasinya diputar, sebagai pelengkap pengetahuan kita akan jagat Gods and Monsters dan juga pemanasan sebelum menonton film utamanya itu. Seperti sudah disinggung dalam review film Justice League: Gods and Monsters yang dipublikasikan dua hari lalu, komik digital yang terdiri dari 9 edisi ini (tapi akan segera dirilis juga dalam bentuk cetak, one-shot) bercerita tentang bagaimana ketiga superhero kita — Superman, Batman, dan Wonder Woman — bisa bertemu hingga akhirnya bersama-sama membentuk Justice League.

jl_gm

Cerita dimulai di sebuah pegunungan di Swiss, tepatnya di gedung markas Eternity Institute. Jackson Alpert, ilmuwan sekaligus pemilik tempat tersebut, atau lebihnya holographic golem (patung holografis) dari dirinya, mengumumkan tentang keberhasilannya untuk mengupgrade genetik tubuh manusia sehingga menjadi sempurna — super kuat, super kebal, dan sebagainya. Tiga orang yang menjadi pionir dalam penelitian tersebut ia beri nama Forever People (untuk kisah Forever People di jagat DC, bisa baca serial komik “Infinity Man and The Forever People”) dan siapapun bebas untuk meng-upgrade dirinya menjadi seperti mereka, asalkan punya uang jutaan dolar sebagai ganti biaya.

Cerita beralih ke aktivitas tiga tokoh utama — Superman (Hernan Guera), Batman (Kirk Langstrom), dan Wonder Woman (Bekka) — menyelamatkan manusia dan menggagalkan kejahatan. Tentu dengan cara mereka masing-masing seperti yang sudah di-preview-kan dalam komik prekuel mereka: (a) Batman dengan cara diam-diam dan sebisa mungkin tidak diketahui orang lain; (b) Wonder Woman yang tidak mempermasalahkan ada saksi mata atau tidak, yang penting masalah selesai bagaimanapun caranya, tapi berusaha untuk tidak terpublikasi secara besar-besaran; dan (c) Superman yang justru berusaha sebisa mungkin menarik perhatian publik, sehingga menimbulkan efek tidak percaya dari sebagian masyarakat, termasuk pihak pemerintah sendiri.

Oh ya, perlu diketahui, pada titik ini, Superman sudah pernah bertemu dengan Batman dan Wonder Woman (bahkan mereka berdua sudah sempat ehem ehem :p), sedangkan Batman dan Wonder Woman belum pernah bersua.

ss_jlgm_4

Berlawanan dengan cara Superman dkk, Alpert bersama Forever People mulai berkeliling dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain, untuk membasmi kejahatan yang ada. Mereka menggunakan semacam sinar cahaya yang dapat membuat orang menjadi tenang dan lupa akan tindak kejahatan yang ingin ia lakukan. Dengan demikian, aksi kekerasan dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Hernan kemudian mengajak Kirk untuk bersama-sama menyelidiki Alpert dan pasukannya. Superman beralasan bahwa ia mungkin bisa menyembuhkan ‘penyakit’ vampir si Batman, sedangkan Batman curiga bahwa Superman ingin memanfaatkan Alpert untuk mengupgrade kemampuannya. Superman kemudian menggunakan cara direct untuk melakukan penyelidikan, dengan langsung mendatangi markas Eternity Institute. Di sana, selain para Forever People, ternyata juga sudah ada Bekka.

ss_jlgm_5

Alpert lalu mengundang Superman masuk, memperkenalkan dengan para Forever People, plus tiga anggota baru mereka, dan juga menceritakan tentang proses upgrade tubuh manusia. Meski tubuhnya sendiri tidak bisa diupgrade karena ada ketidakcocokan genetik, Alpert menawarkan Superman dan Wonder Woman untuk melakukan proses upgrade, jika mereka berminat.

Keesokan harinya Superman memutuskan untuk mengupgrade tubuhnya, sementara Wonder Woman menolak. Saat proses berlangsung, ternyata Hernan mengalami rasa sakit yang luar biasa, sehingga Bekka memutuskan untuk memecahkan tabung tempat proses upgrade berlangsung dan mengeluarkannya dari situ. Belakangan Alpert muncul dan mengatakan bahwa ternyata kondisi tubuh alien di dalam tubuh Superman tidak cocok dengan sel genetik yang digunakan untuk keperluan upgrade.

Di Gotham City, Kirk memutuskan untuk menemui Profesor Lex Luthor di Gotham University, untuk menanyakan perihal Jackson Alpert dan kegiatan yang ia lakukan. Dari penyelidikan sebelumnya ia sudah mendapatkan bukti bahwa Alpert sebenarnya adalah Doctor Psycho (baca: Justice League: Gods and Monsters – Wonder Woman), namun Luthor menolak fakta tersebut karena ia yakin bahwa Doctor Psycho sudah mati sejak tahun 1967. Lagipula ia berpendapat bahwa apa yang Alpert lakukan (berusaha menyelamatkan umat manusia) masih mending daripada yang dilakukan Batman dkk selama ini.

Kembali ke markas Eternity Institute. Salah satu anggota Forever People, Fastback, mengalami penurunan kondisi tubuh, efek samping dari proses upgrade genetik yang ia lakukan, yang akan mengakibatkan kematian apabila dibiarkan. Alpert mengatakan bahwa proses upgrade tahap berikutnya dapat menyembuhkannya, namun ia harus mengeluarkan uang lagi untuk itu. Karena sudah mengeluarkan banyak uang, Fastback menolak untuk membayar lagi dan mulai menyerang Alpert. Tapi sebelum sempat bertindak banyak, ia terjatuh pingsan.

Beberapa hari kemudian, Superman dan Wonder Woman sibuk berlatih untuk mengembalikan kondisi Hernan yang sempat nge-drop pasca kegagalan upgrade. Setelah kekuatannya hampir pulih, Bekka membawanya ke suatu tempat tersembunyi dimana sudah ada Batman menunggu di sana. Ternyata, setelah mengunjungi Luthor, Kirk menyusul ke Eternity Institute dan berhasil menyusup masuk ke sana. Di dalam, ia meng-hack sistem markas dan mengamati segala sesuatu yang terjadi.

Berbekal hasil penelitian dan pengamatannya, Batman menyatakan bahwa Alpert benar-benar adalah Doctor Psycho. Wonder Woman terkaget-kaget karena terakhir ia bertemu dengannya adalah pada tahun 1968. Tak disangka, muncullah patung holografis Alpert di tempat itu, bersama dengan pasukan barunya bernama Never People yang diklaim lebih canggih lagi dibanding Forever People. Pertarungan tidak terelakkan dan dengan mudah Never People berhasil mengalahkan trio superhero kesayangan kita.

ss_jlgm_6

Alpert kemudian membawa mereka ke dalam laboratorium untuk diekstrak DNA-nya. Ternyata, usulan untuk mengupgrade genetik Superman sebelumnya adalah tipu daya untuk mengekstrak sample DNA miliknya. Dengan sample DNA Superman tersebut, Alpert dapat memulihkan kondisi tubuhnya. Ia juga telah mencampurkan DNA Superman kepada genetik upgrade Forever People sehingga mereka menjadi jauh lebih kuat lagi. Dengan pasukan yang lebih powerful, ia mulai membangun pasukan dan markas tambahan di berbagai negara.

Rencana Alpert berikutnya adalah menggunakan kombinasi DNA Batman dan Wonder Woman untuk memperkuat tubuhnya. Saat ia sedang berceramah, Fastback diam-diam menyerangnya (menusuknya?) dari belakang dan kemudian membebaskan Superman, Wonder Woman, dan Batman.

Mereka bertiga kemudian datang ke markas Forever People, menemui Big Bear yang menjadi pimpinan mereka. Bekka semula berharap pertempuran bisa dihindarkan dan mereka mau menyerah, tapi jelas hal itu tidak mungkin terjadi. Pertempuran besar pun terjadi di antara mereka. Salah satunya antara Superman versus Big Bear, yang berlangsung di jalanan Mumbai, India, dan mengakibatkan ratusan korban jiwa karena tertimpa runtuhan bangunan. Saat Hernan hampir dikalahkan, Batman muncul dan menggigit Big Bear dengan taringnya. Gigitannya yang mengandung toksin Vampir ternyata dapat menetralisir formula gen Forever People dan tubuh Big Bear pun kembali normal. Plus ia menjadi koma.

Dengan toksin vampir Batman akhirnya semua pasukan Forever People dapat dinetralisir dan mereka semua dalam keadaan koma. Untuk menjaga agar mereka tidak mati, tubuh mereka diletakkan dalam tabung-tabung di Eternity Institute, dimana Lex Luthor dan tim ilmuwan International Task Force sudah mengambil alih tempat tersebut.

Dalam perjalanan meninggalkan Eternity Institute, mereka bertiga dihentikan oleh sesosok robot raksasa yang ternyata adalah Doctor Psycho yang telah berevolusi menjadi Imperiex.

ss_jlgm_1

Sambil bertempur, Imperiex menyatakan tujuannya adalah untuk membangun dunia yang lebih baik. Caranya adalah dengan mencuci otak seluruh penduduk dunia dan membuat mereka mau menuruti perintahnya. Dengan demikian tidak akan ada lagi perperangan, pertikaian, dan segala macam hal buruk di dunia. Untuk membuktikan kemampuannya, ia melakukan hal tersebut pada Superman, Batman, dan Wonder Woman. Dan mereka bertiga kini menjadi ‘zombie’ yang mengikuti segala perintah Imperiex!

Dengan bantuan ketiga superhero, Imperiex dengan mudah mengalahkan pasukan pemerintah yang menggempurnya. Di saat itu, tiba-tiba mother box Bekka membuatnya tersadar. Ia segera menyerang Imperiex tapi dihadang oleh Superman dan Batman. Dan entah bagaimana, mereka berdua pun tiba-tiba tersadar dari belenggu pikiran Imperiex. Hernan pun punya ide untuk mencoba menggunakan mother box untuk membebaskan penduduk dunia yang sebagian sudah menjadi pengikut Imperiex. Namun sebelum sempat, Imperiex merebut mother box dan menghancurkannya.

Ledakan mother box ternyata tetap berhasil membuat orang-orang sadar dari kontrol Imperiex. Tapi akibatnya, jiwa Wonder Woman yang berhubungan dengan mother box menjadi terguncang dan ia mengalami shock berat. Sebaliknya, Imperiex menjadi murka karena hal tersebut dan langsung menyerang menghancurkan segala yang ada di sekitarnya. Salah satu serangannya mengenai Bekka dan untuk menyelamatkan nyawanya, Superman meminta Kirk untuk membawa Bekka pergi dari TKP.

Pertarungan akhir pun dimulai: Superman vs Imperiex.

ss_jlgm_2

Superman yang juga terpukul dengan terlukanya Wonder Woman menyerang Imperiex tanpa ampun. Tapi apa daya, Imperiex terlalu kuat untuknya. Di tengah pertempuran mereka, muncul Batman, membawa potongan kristal mother box dari Bekka — yang setelah sadarkan diri mengatakan bahwa meskipun pikiran mereka tidak lagi dikuasai oleh Imperiex, tapi masih ada sisa-sisa koneksi pikiran di antara mereka bertiga dengan Imperiex — yang ia gunakan untuk menyerang pikiran Imperiex. Secara teknis agak susah dijelaskan prosesnya (maklum kemampuan bahasa Inggris terbatas, heheh), tapi intinya, Kirk, memanfaatkan kombinasi kristal mother box dan kemampuan vampirnya dalam menghisap nyawa seseorang untuk menyerang pikiran Imperiex dan menghisap energinya dari dalam.

Imperiex mencoba melawan. Namun Wonder Woman datang dan ikut menyerangnya, bersama dengan Superman yang mulai pulih. Akhirnya, dengan menggunakan pedang New Genesis Bekka dan penggabungan energi ketiganya, mereka berhasil mengalahkan Imperiex, yang setelah kalah langsung kembali lagi ke tubuh aslinya, Alpert. Ia mengatakan bahwa dengan adanya gen regenerasi Forever People di tubuhnya, dalam waktu singkat ia akan segera kembali berubah menjadi Imperiex. Tanpa pikir panjang, Wonder Woman menebas kepalanya, disusul dengan Superman yang menghancurkan sisa tubuhnya dengan heat vision. And this is why I love “Gods and Monsers” 😀

ss_jlgm_3

Tak lama muncul pesawat pemerintah dan tiga orang turun menemui mereka: Presiden US Amanda Waller, Lex Luthor (yang diangkap menjadi penasehat pemerintah), dan Steve Trevor (pimpinan dari agen pemerintah A.R.G.U.S. yang baru saja dibentuk). Mereka mengajak ketiga superhero untuk ‘berdiskusi’ dengan permasalahan yang sama dengan di awal, bahwa mereka bertiga, dengan cara kerja mereka saat ini yang sadis dan brutal, tidak akan dianggap sebagai superhero sesungguhnya dan tidak diperbolehkan untuk turun tangan menghadapi kejahatan tanpa adanya konfirmasi dari pihak pemerintah. Meski menolak pada awalnya, tapi melihat banyaknya masyarakat yang melakukan protes akhirnya mereka pun menerima proposal dari pemerintah. Yaitu, tinggal di sebuah bangunan yang tinggi menjulang (Watchtower), menyandang nama sebagai The Justice League dengan Steve Trevor sebagai penghubung antara mereka dengan pemerintah, dan Luthor memimpin penelitian untuk membuat teknologi tingkat tinggi yang dapat mengalahkan mereka. Untuk yang disebutkan terakhir agak kurang jelas apakah aktivitas tersebut atas persetujuan Superman dkk atau tidak.

ss_jlgm_7


Selain cerita yang solid dan sesuai dengan tugasnya sebagai cerita penghubung antara tiga komik prekuel sebelumnya dengan film utama Justice League: Gods and Monsters, salah satu yang cerdas di dalam komik ini adalah narasi yang disampaikan oleh Louis Lane. Dengan posisinya sebagai orang di luar pemerintah yang vokal menolak ketiga superhero, sepanjang perjalanan komik kita tidak hanya disuguhi cerita dari satu sudut pandang saja, melainkan juga dari sudut pandang pihak yang membenci mereka. Keren.

Just read it, gaes!

rk jlgm
Justice League: Gods and Monsters (2015)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
4.9

Summary

Solid story that succesfully fulfill its purpose to become a bridge between the prequel comics and the main Justice League: Gods and Monsers animated movie. Semoga dibikin serial komik reguler ama DC Comics, tapi dengan lini masa sebelum filmnya. Di ending film soalnya Superman dah mau tobat berbuat sadis sih, bakal gak asik lagi ceritanya.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply