Review Komik Justice League #9 (2016)

Di cerita sebelumnya, seseorang menghack Cyborg dan mengakibatnya dirinya tidak bisa lagi mengontrol tubuhnya sendiri. Imbasnya, orang tersebut jadi bisa menyerang sistem komputer BatCave dan membuat sistem persenjataan otomatis yang baru saja diinstall Batman dan Alfred di seluruh kendaraan mereka menjadi berbalik menyerang Batman. Salah satu serangan mereka bahkan membuat langit-langit gua runtuh dan menimpa Batman. Sementara itu, orang yang menghack Cyborg diam-diam mengirim sinyal darurat pada anggota Justice League (minus Superman) agar datang ke tempat Cyborg, yang saat itu ada di San Fransisco. Tujuannya ternyata adalah lagi-lagi memanfaatkan sistem operasi Cyborg untuk menghack cincin power Green Lantern dan mengeluarkan berbagai macam monster dari dalam cincin untuk menyerang Justice League. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis komik Justice League #9 berikut ini?

Sinopsis Komik *SPOILER*

justiceleague_9

“OUTBREAK” part two! The Justice League is under attack from an unseen foe with a vendetta against Earth’s greatest heroes—someone with the power to reprogram Jessica Cruz and Simon Baz’s Green Lantern rings to kill any member of the Justice League.

Story: Bryan Hitch
Art: Neil Edwards (Pencils) / Daniel Henriques (Inks)
Color: Tony Avina
Letter: Richard Starkings & Comicraft
Judul Edisi: Outbreak Part Two
Tanggal Rilis: 16 November 2016

Tertimpa runtuhan gua, Batman ternyata masih bisa menahannya sehingga ia pun selamat. Namun dengan kondisi BatCave yang hancur berantakan, ia dan Alfred memutuskan untuk meneliti kode virus yang menyerang sistem komputer mereka di atas. Sembari mempersiapkan komputer, Batman meminta Alfred untuk menghidupkan TV, mengecek siapa tahu ada penyerangan yang serupa di luar sana. Ia pun kaget begitu mendengar berita tentang jatuhnya Watchtower serta adanya insiden Justice League versus Green Lantern Simon Baz di San Fransisco.

Tidak hanya monster-monster saja yang keluar dari cincin Green Lantern Simon, tapi juga berbagai macam kendaraan tempur dan senjata, semuanya sibuk menyerang anggota Justice League yang lain serta menghancurkan sekitar TKP. Baik Cyborg maupun Green Lantern sama-sama belum bisa mengendalikan diri mereka. Simon sempat sejenak berhasil mengontrol dirinya, tapi kembali, virus dalam cincinnya yang berasal dari sistem komputer Cyborg memunculkan beraneka macam monster tahap kedua, yang langsung menyerang para anggota Justice League lagi.

Batman berhasil mengidentifikasi orang yang menciptakan virus yang menyerang sistem komputernya. Ia adalah James Palmer, suami dari Diana Palmer yang tewas karena insiden The Kindred. Ia pun yakin, dengan James Palmer yang sama sekali tidak berusaha menyembunyikan identitasnya di dalam kode virus, bahwa James memang berniat untuk membalas dendam pada Justice League karena dianggap telah bersalah atas meninggalnya istrinya.

Cyborg dengan susah payah merangkak menghampiri sebuah tiang listrik dan menggunakan aliran listrik untuk ‘menyerang’ sistem komputer di tubuhnya. Cara itu ternyata berhasil. Ia kembali dapat mengontrol tubuhnya. Sesaat kemudian, The FLash mendapat ide untuk menghentikan serangan cincin hijau Simon, yaitu dengan bersama-sama menyerang Green Lantern. Ia meyakinkan mereka bahwa itu adalah satu-satunya cara. Dan benar, melihat anggota Justice League bersama-sama menyerang Green Lantern, cincin hijau di tangannya secara otomatis mengaktifkan protokol darurat dan menarik kembali segala macam monster yang sebelumnya keluar dari sana. Simon pun jadi bisa mengontrol tubuhnya kembali.

Cyborg kemudian mendapat panggilan dari Batman, dan tak lama kemudian, semua anggota Justice League (minus Superman) sudah berada di depan rumah James Palmer.


Duh, kembali penyelesaian akhir yang membuat saya, dan mungkin sebagian besar orang yang membaca edisi ini, mengucapkan kata “Just that?” (“Begitu aja?”). Setelah dua ending arc sebelumnya yang gak sebanding dengan tensi yang dibangun, Hitch kembali mengulang hal yang sama di arc Outbreak ini. Alur favorit Hitch sepertinya sudah mulai terbaca: memunculkan ancaman yang kuat (tanpa perlu peduli asal usulnya), membuat anggota Justice League tidak berdaya, dan menghilangkan ancaman tersebut dengan cara yang tidak terpikirkan oleh siapapun… saking gak bermutunya solusinya. Ayolah, it’s time to kick Hitch from his desk!

rk justiceleague9
Justice League #9 (2016)
  • Story
  • Art (Pencil, Ink, Colors)
  • Element of Surprise
  • Recommended Reading
2.3

Review Komik

Another lame ending and lame arc. Just stay way from this. Hitch definitely doesn’t have enough experience to handle a big book such as Justice League. Dengan akan dirilisnya film Justice League di layar lebar, issue demi issue yang ditulis Hitch pasca Rebirth saya rasa justru membuat orang tambah malas untuk menonton filmnya. At least I do.

Sending
User Review
0 (0 votes)

Leave a Reply